duuut...preeet..preeet....
Bunyi apa ni? hmm...huek ! Bau banget.
Aku endus-enduskan hidungku, mencari sumber bunyi yang berbau itu.
Kudapati anak lelaki ku lagi diam seribu bahasa...eh, sepuluh bahasa denk, dia kan belum punya banyak kata-kata.
Dari pangkal kakinya mengalir cairan kuning berbau. Lumayan banyak.
Walah, kenapa ni anak? Aku sempat panik.
"Teteeehhh !!!!"
Yang dipanggil berlarian dari arah dapur. "Kenapa, Bu?"
"Dede pup. Mencret. Makan apa tadi?"
Yang ditanya diam saja seraya membopong anak lelaki ku itu menuju kamar mandi.
Brrr....dingin amat ni kamar.
Ternyata AC kamar anak lelaki ku menyala pada derajat terendah, padahal dari tadi anak itu duduk deprok di lantai sambil main mabil-mobilannya.
Salah aku juga si, asyik kutak-katik Farm Ville aja, sampai tidak peduli dengan anak.
Hiks...maafin mama ya, Nak.
Aku jadi mengingat lagi kejadian tadi siang.
Karena udara panas, aku berniat membeli es buah yang mangkal di depan Giant Yasmin. Agak jauh dari rumah ku.
Baru saja ku nyalakan motor, anak lelaki ku merengek minta ikut. Panas-panas di tambah dengar rengekkan nya, cepat ku putuskan untuk mengajaknya.
Tapi karena sudah membayangkan dinginnya es buah, sampai lupa ku mengenakan jaket dan topi untuknya. Anak lelaki ku itu hanya mengenakan kaos dan celana pendek saja.
Sampai di TKP (singkatan yang ku pakai untuk menyebutkan tempat tujuanku pergi), sambil menunggu es buah, aku memesan es jeruk (kalau pake es pasti dingin ya?).
Lupa kalau di sebelahku ada anak lelaki berumur 1,5 tahun yang tidak terbiasa meminum es.
Sluuurrrp.....
Hampir setengah gelas anak lelaki ku menghabiskan es jeruk itu.
Oh my god, mudah-mudahan dia ga pilek.
Dalam perjalanan pulang, setelah membeli es buah, kulihat dari kaca spion, mata anak lelaki ku berkaca-kaca. Sepertinya karena silau, menahan panasnya matahari. Sudah tak pakai jaket, topi, tak berkacamata pula.
Haduuuhh...jangan sampai nenek-kakeknya tau. Bisa-bisa aku kena marah, plus plototan dari ayahnya.
Tambah lagi malam harinya...
Sehabis magrib, anak lelaki ku itu ku bawa ikut mengaji di rumah salah seorang tetangga. Lagi-lagi tidak ku kenakan jaket untuknya, karena menurut ku udara malam itu cukup panas.
Begitu pengajian di mulai, beriringan dengan mulai khusyu nya aku membaca Yasin, aku mulai lupa keberadaan anak lelaki ku.
Anak lelaki ku sudah berlari menjauh, mengikuti anak-anak lain yang sedang asyik bermain dekat pos ronda. Berjarak beberapa rumah dari tempatku mengaji.
Hampir 2,5 jam...udara malam.
Yah, begitulah....
Sekarang anak lelaki ku tergeletak tak berdaya.
Kata dokter, anak lelaki ku terserang Common cold.....bahasa gaulnya sih masuk angin.
Perutnya kembung dan mencret-mencret plus muntah-muntah.
Dan ini malam kedua aku tidak bisa tidur. Sudah 2 x 24 jam mata ini tak terpejam. Akibat kecerobohan aku sendiri.
Lagipula, ini konsekuensi jadi seorang ibu kalau anak sakit.
Ternyata memang tidak gampang menjadi seorang ibu rumah tangga. Apalagi, mau ikut-ikutan jadi ibu rumah tangga gaul...hihihi....
Mohon doanya ya, pren.
Semoga anak lelaki ku cepat membaik kondisinya, kembali ceria dan kembali lari-lari berkejaran dengan kakaknya. Amiin.