Puasa hari pertama tanggal 21 Juli kmrn persis 10 tahun usia pernikahanku. Tidak ada perayaan special hari itu. Aku hanya memasak kepiting - makanan favorit - untuk berbuka puasa.
Ada suatu hal yang ku inget ketika mengolah kepiting saat itu...
Katanya sih...Cara menangkap kepiting itu dengan menggunakan sebatang bambu yang diikat dengan tali dan diujung lain tali itu diikat sebuah batu kecil. Lalu ayunkan bambu itu agar ujung tali terayun menuju kepiting dengan tujuan mengganggu kepiting itu dengan batu kecil tadi. Goyangkan terus bambu itu sampai batu kecilnya mengganggu kepiting dan kepiting itu marah. Ketika kepiting itu marah, dia akan menggigit/mencengkram tali atau batu itu kuat-kuat. Nah, saat kepiting itu marah, angkat bambu....dapet deh kepiting !!!
Kalau sama si Bolang, pasti kepiting di ujung bambu itu tinggal diayunkan ke dalam panci di atas kayu bakar menyala dan direbus. Dan seketika kepiting yang marah tadi melepaskan cengkeramannya. Cangkangnya akan berubah merah, dan tak lama kemudian dapat dinikmati....Kepiting rebus !!
Kepiting nan lezat itu menjadi "korban" karena kemarahannya. Karena kegeramannya atas gangguan sebatang bambu, seutas tali dan sebuah batu kecil.
Kita sering melihat banyak orang jatuh dalam kesulitan, menghadapi masalah....bahkan kehilangan segalanya hanya karena tidak mempu menahan : Marah.
Hhmmm....
Semoga diusia 10 tahun pernikahan ini aku dapat meredam kemarahan sebisa mungkin...Lebih bijaksana dalam menghadapi gangguan, baik itu batu kecil ataupun batu besar. Agar terlepas dari ancaman panci panas yang bisa menghancurkan masa depan keluarga kecil ku. Amiin.