Ini review saya tentang workshop selanjutnya yang saya ikuti beberapa waktu yang lalu. Begitu banyak hal penting dan menarik untuk diingat dalam tiap workshop. Sama dengan workshop-workshop sebelumnya, acara seperti ini selalu menyenangkan dan selalu ada pembelajaran baru buat saya. Karena sebagai orang tua, saya membutuhkan pengingat dalam mengasuh anak-anak saya. Da sudah tentu kita semua ingin memberikan hal-hal yang terbaik buat anak-anak kita.
Workshop kedua, diadakan oleh Majalah Good Housekeeping bekerjasama dengan Pinisi Edutainment Park. Sama dengan workshop yang pertama, tema acara yang bertempat di lantai.9 Pasaraya Blok M ini adalah "Bermain Maksimalkan Tumbuh Kembang Anak". Narsum pada hari itu adalah pemerhati anak, Kak Seto Mulyadi.
Awal workshop kak Seto mengajak peserta untuk bernyanyi bersama. Bukan sekedar bernyanyi, selanjutnya beliau menjelaskan bahwa Hak Dasar anak adalah bermain. Menjadikan bernyanyi sebagai salah satu cara orangtua saat mengajarkan sesuatu atau bahkan bermain bersama anak. Mengubah cara bersikap orangtua kepada anaknya. Jangan pernah lagi memukul, menjewer, bahkan membentak anak.
Dimasa-masa emas anak, dimana mereka membutuhkan rangsangan mengembangkan kreativitasnya, cara belajar yang menyenangkan adalah dengan bermain. Dengan mengajak anak belajar sambil bermain, orangtua diharapkan bisa menjadi orangtua yang profesional. Orangtua tidak boleh gengsi dan malu untuk bertingkahlaku seperti anak, untuk bisa menjadi sahabat anak kita. Jadi, orangtua secara bijaksana harus mau menyediakan waktu untuk bermain bersama anak.
Ah, seketika saya inget Gibe. Dia akan merengek meminta saya menoleh dan tersenyum padanya jika saya sedang menggila dengan gadget saya.
Bicara soal bermain, ibu Ari kartika Direktur Pinisi Edutainment Park bercerita tentang konsep taman bermain di Pinisi yang diambil dari nama kapal khas Indonesia dari suku Bugis dan Makassar, Sulawesi Selatan. Di Pinisi Edutainment Park ini anak-anak dapat mengikuti kelas yang memperkenalkan kebudayaan Indonesia. Ada kelas Angklung, kelas batik, kelas gamelan, kelas tari, dan masih banyak lagi.
Diakhir workshop, Kak Seto berpesan bahwa dalam memilih sekolah untuk anak hal yang pertama menjadi pertimbangan adalah anak. Pilihlah sekolah yang anak senang berada didalamnya. Karena anak tidak wajib sekolah, melainkan wajib belajar.
No comments:
Post a Comment