Kesehatan dan kecerdasan anak salah satunya berasal dari makanan yang dikonsumsi. Anak-anak memang paling suka jajan. Terutama makanan yang bisa langsung dimakan di pinggir sekolahnya. Sebenarnya jajan yang benar dapat meningkatkan asupan energi. Namun masalahnya tidak semua jajanan baik untuk dimakan.
Jajanan yang tercemar karena kotoran, hewan, bakteri, jamur atau kadaluarsa bisa mengakibatkan sakit perut, muntah dan mencret. Ada juga jajanan yang diberi bahan berbahaya seperti boraks, formalin, pewarna dan pemanis buatan berbahaya. Lalu bagaimana kita bisa tahu jajanan itu baik dan aman? Berikut ini sedikit saya kotakkan :
Jajanan yang tercemar karena kotoran, hewan, bakteri, jamur atau kadaluarsa bisa mengakibatkan sakit perut, muntah dan mencret. Ada juga jajanan yang diberi bahan berbahaya seperti boraks, formalin, pewarna dan pemanis buatan berbahaya. Lalu bagaimana kita bisa tahu jajanan itu baik dan aman? Berikut ini sedikit saya kotakkan :
Jajanan
| |
Baik
|
Aman
|
1. Bergizi, misal susu, kue, buah potong, dll
|
1.Warna tidak mencolok (merah, kuning hijau)
|
2. Terjamin halal (lihat logo halal dan tanggal kadaluarsa)
|
2. Tidak mengandung pemanis buatan (ciri menggunakan pemanis buatan adalah rasa makanan pahit)
|
3. Enak
|
3. Bersih tertutup, tidak dihinggapi lalat/serangga
|
4. Tidak basi/berbau busuk
|
Ada lagi yang masih harus kita perhatikan dalam makanan jajanan anak-anak kita. Yaitu peralatan yang digunakan pada saat makan makanan jajanan seperti tusuk gigi, garpu, sendok, tisu atau sumpit harus bersih dan dicuci terlebih dahulu serta cuci tangan dengan sabun. Jajanan yang mengandung MSG, micin atau vetsin dan penyedap rasa tidak berbahaya kalau tidak berlebihan penggunaannya. Serta untuk makanan jajanan berkemasan berlabel perlu dibaca kandungan gizi dan tanggal kadaluarsanya.
Nah, memang lumayan repot mengawasi makanan jajanan anak-anak di sekolah. Namun bagaimana lagi, saya tidak ingin anak saya masuk rumah sakit karena jajanannya di sekolah. Demi kesehatan mereka mengapa tidak saya buatkan saja jajanan buat mereka. Selain murah, mereka bisa tentukan sendiri apa yang mereka suka, bonus "sehat" juga sudah pasti. Ini solusi terbaik buat anak-anak.
Berikut beberapa trik saya mengantisipasi anak yang suka jajan:
Kalau saya sih, tidak rela anak sakit karena jajan yang tidak aman. Bagaimana dengan ibu?
Berikut beberapa trik saya mengantisipasi anak yang suka jajan:
- Memberi contoh yang baik kepada anak dengan membiasakan sarapan di rumah. Selain mengenyangkan, membiasakan anak sarapan ternyata bisa melatih kedisiplinan anak. Buat saja sarapan yang praktis dan yang mengandung nutrisi yang baik.
- Bila tidak sempat memasak sarapan, saya selalu sediakan makanan siap saji, seperti sereal, roti, atau kue kering yang terbuat dari gandum. Usahakan pilih yang mengandung biji-bijian sebab bisa memberikan energi lebih lama bagi anak.
- Untuk anak saya yang suka gorengan, seperti ayam goreng, kentang goreng, atau nugget goreng, saya usahakan menggoreng sendiri di rumah. Menggunakan minyak goreng yang sehat. Minyak goreng yang sehat bisa dilihat dari tingkat kebeningan warnanya. Semakin bening minyak goreng maka saat digunakan untuk menggoreng minyak tidak cepat menjadi hitam atau teriksodasi sehingga meminimalkan resiko timbulnya kanker pada tubuh kita. Seperti Minyak goreng SunCo, yang diolah dari kelapa sawit yang segar. SunCo dibuat dengan teknologi mutakhir dengan melalui 5 tahapan proses, yaitu tiga kali proses pemurnian dan dua kali proses penyaringan sehingga menghasilkan minyak goreng yang baik.
Kalau saya sih, tidak rela anak sakit karena jajan yang tidak aman. Bagaimana dengan ibu?
paling ideal memang seorang ibu yang membuatkan cemilan anak. Tapi kadang kita kewalahan mengatur waktu dan tenaga. Jalan pintas nya beli deh.
ReplyDeleteKalo udah gitu, ya harus hati2 menentukan tempat jajannya
Kala saya lebih suka bikin camilan sendiri daripada beli jajanan, lebih bersih dan lebih sehat pastinya. :)
ReplyDelete