Masih ingat akhir bulan oktober lalu saat di Bogor terjadi hujan badai? Saat itu, tepatnya tanggal 30 Oktober, hari Jumat sore, Bogor mengalami hujan badai. Hujan deras yang disertai angin kencang, yang sangat menyeramkan. Karena aku menyaksikan langsung apa yang terjadi akibat hujan badai itu. Saat itu aku pulang dari Jakarta baru saja sampai di stasiun Bogor. Berangkat dari Jakarta yang panas berbanding terbalik dengan Bogor yang hujan deras kala aku sampai. Langsung bergegas menuju mobil yang ku parkir di stasiun. Tetapi baru saja keluar dari stasiun, sekitar 1 km sudah macet luar biasa gegara ada pohon besar yang tumbang akibat angin yang kencang. Tumbang menghalangi 80 % badan jalan.
Bukan hanya di situ, ternyata banyak pohon di tempat lain yang tumbang sepanjang jalan menuju rumah. Bayangkan, jarak stasiun dengan rumah yang biasa ditempuh hanya 30 menit, sore itu harus aku nikmati selama 4 jam! Edun. Dan ini bikin takut dan stress.
foto angin puting beliung, yang sempat beredar di whatsapp, saat kejadian |
Makin stress lagi karena handphoneku habis baterai sehingga ngga bisa menghubungi anak-anak di rumah. Ini yang paling mencemaskanku. Saat kutinggal siangnya, anak-anak kutinggal saja bersama asisten rumah tangga. Padahal aku janji hari itu akan sampai rumah jam 5 sore. Nyatanya aku baru tiba di rumah jam setengah 9 malam. Huh!
salah satu pohon yang tumbang menuju jalan pulang ke rumah |
Hujan angin kencang yang disertai petir bukan hanya berbahaya buat kita yang berada di luar rumah. Mereka yang berada di dalam rumah pun punya resiko. Apalagi Bogor belakangan ini selalu turun hujan di sore hari. Inilah kekhawatiranku jika meninggalkan anak-anak di rumah saat hujan. Untuk mencegah resiko saat hujan angin dan petir, ini laranganku terhadap anak-anak:
Jangan menggunakan telepon dan hp.
Sebisa mungkin saat hujan angin disertai petir larang anak-anak/orang di rumah menggunaan telepon dan hp. Yang aku tau dalam saluran telepon terdapat pipa logam yang dapat menghantarkan listrik. Sedangkan hp, didalamnya juga banyak terdapat muatan yang menghasilkan medan listrik, dan saat hp aktif mencari sinyal komunikasi yang juga berupa gelombang elektromagnet bisa berbahaya saat ada petir. Dua alat komunikasi ini bisa dilalui aliran listrik. Pernah dengar beritanya kan ada orang yang terkena petir saat menelpon? Ngeriii...
Jangan menonton tivi/cabut colokan (<-- steker) televisi dan alat dapur listrik dari stop kontak meski listrik padam.
Dua televisi di rumah sudah jadi korbannya. Padahal saat hujan petir itu, televisi sudah kumatikan tetapi ngga ku cabut stekernya. Alhasil, saat ada petir menyambar tiang listrik depan rumah, televisi itu ikut kena.
Penjelasan petugas PLN saat itu, walau sebenarnya semua instalasi PLN sudah diproteksi dengan sebuah alat yang terpasang di dalamnya, tetapi ada kemungkinan juga terjadi kerusakan yang bisa mengganggu sambungan listrik ke dalam rumah.
Hal ini yang bisa membuat televisi atau alat elektronik lainnya yang masih tersambung di stop kontak bisa ikut terbakar jika ada instalasi listrik dekat rumah yang terkena petir. Dua televisi di rumah sudah jadi korbannya.
Jangan mandi menggunakan shower air panas.
Aku selalu wanti-wanti ke anak-anak untuk tidak mandi menggunakan water heater saat hujan petir. Karena instalasi water heater sama dengan alat elektronik lainnya yang bisa terkena petir. Instalasi ini di rumah menggunakan pipa tembaga yang juga merupakan konduktor listrik. Jadi walau kedinginanpun aku tidak memperbolehkan anak-anak mandi menggunakan water heater saat hujan. Mandi air dari bak mandi saja.
Jangan keluar rumah saat hujan petir.
Sesekali aku memang memperbolehkan anak-anak main mandi hujan. Tetapi ini tidak berlaku saat hujan petir. Jika hujan disertai petir lebih baik baik-baik saja di dalam rumah, jangan keluar rumah/bepergian jika tidak terlalu mendesak. Pilih bercengkrama aja di dalam kamar. Buat suasana yang menyenangkan bersama.
Demi keamanan dan keselamatan akan lebih baik menghindari hal-hal yang membahayakan, bukan? Tahan diri untuk sementara waktu sampai hujan reda.
Aku baru tau yang jangan memakai shower air panas, akk mamakkk tengkyuuh yak ilmunya :*
ReplyDeleteSama2. Pake air panasnya di taro di bak/ember aja klo aku siy...
DeleteWah ga boleh mandi pake water heater ya..
ReplyDeleteDi daerah saya kalau hujan petir aliran listrik pun seringkali padam mak, jadi ga harus ada alasan matiin TV soalnya emang gakan nyala ..
makasih ya mak info nya
Makasih kembali. Perumahanku juga sering mati listrik kl hujan udah sambar memyambar petirnya.
DeletePadahal kalau hujan kan dingin, enaknya showeran air panas hehe
ReplyDeleteKl kedinginan enakan makan mie godok, mba...hihihi
Deleteyg pling sering point pertama mak..
ReplyDeleteaku matiin kalau petirnya udh nakutin bgd
Aku juga...
DeleteWihh, serem ya. Terimakasih info, kadang lagi hujan malah sibuk sama hp.😃😃
ReplyDeleteKayak anakku hapean terus sama trmen2nya :)
DeleteAnginnya serem gitu maaak.. Iya stay safe ya mak kalo udah begini situasinya.
ReplyDeleteBener
DeleteEh busyet jadi ampe 4 jam di jalan mah bikin bete yaaaa.
ReplyDeleteInget jaman masih kecil, disuruh cabut antena tv kalo ujan haha
Pernah kecil ya, mas? Aku pun...
Deletewaduh, ini persis kayak kejadian deket daerahku mak, pada terbang atap. Tapi suka penasaran ya kalau ada angin puting pengennya dapetin momen buat motoin :D
ReplyDeleteIiihh...aku mah ngga pengen. Takuut....
DeleteAduuuh, serem juga ya, memang kalau ciptaan Allah sudah mulai in action tidak ada yang bisa menghindar. Oo..hape juga? Makasih untuk peringatan ini, ya, Dwina
ReplyDeleteKalo Nyetrika boleh gak yah?tolong jawab
ReplyDeleteKl hujan saya lbh milih selimutan daripada nyetrika, mba...
Deletekalau dah hujan gitu, pengennya tidur ja
ReplyDelete