Jumat lalu, 27 November, film ini sudah mulai tayang di seluruh bioskop Indonesia. Gibe yang memunggu film ini dari seminggu sebelumnya ikutan ngga mau kalah menantikan film ini. Jadilah tanggal 27 november lalu, kami berempat (aku, suami, Sava, dan Gibe) nongtong bioskooop.
Film dimulai dengan cerita tentang sepasang suami istri dinosaurus jenis Apatosaurus, Poppa dan Momma yang sedang bersuka cita kala telor-telor sang betina menetas. Satu persatu anak mereka lahir, Buck, Libby, dan anak yang terakhir mereka beri nama Arlo.
Keluarga ini tinggal di sebuah pertanian jagung, dimana masing-masing anak mempunyai tugas yang setiap hari harus dikerjakan demi kelangsungan hidup mereka.
Keluarga ini tinggal di sebuah pertanian jagung, dimana masing-masing anak mempunyai tugas yang setiap hari harus dikerjakan demi kelangsungan hidup mereka.
Dua anak dino ini, Buck dan Libby merupakan dino yang pemberani. Mereka bisa menjalankan tugas sehari-hari dengan baik. Bahkan mereka bisa mengikuti jejak poppa-momma mereka yang memberikan cap kaki di lumbung makan keluarga. Pemberian cap ini merupakan simbol bahwa dino itu telah berhasil melakukan hal besar.
Sikap pemberani kedua kakaknya ini, berbanding terbalik dengan Arlo, sibungsu. Arlo adalah seekor dino penakut. Arlo hampir tidak pernah bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik. Kakak-kakaknya pun kadang mengejeknya.
Sampai suatu waktu, Poppa Arlo menugaskan padanya untuk menjaga lumbung jagung mereka dari pencuri. Tetapi karena sikap penakutnya, Arlo bukannya menjaga lumbung jagung mereka malah membiarkan pencuri jagung lepas dari jebakan yang telah dibuat sang ayah.
Merasa perlu mengajarkan keberanian kepada anaknya, sang poppa mengajak Arlo mengejar pencuri itu hingga jauh dari pemukiman mereka. "Selama kau melihat sungai, maka kau akan menemukan rumahmu," ucapan sang poppa kala Arlo terlihat takut tersesat.
Ternyata alam punya cerita sendiri buat dua dinosaurus ini. Tiba-tiba badai datang dan ombak yang besar telah membuat poppa dino mati.
Sepeninggal poppa dino kehidupan keluarga dinosaurus ini menjadi lemah, membuat Arlo merasa bersalah atas kematian poppa nya. Saat meratapi kesedihannya Arlo malah terjatuh ke sungai yang membawanya menjauh dari rumah. Ketakutan Arlo pun muncul kembali.
Sampai di cerita ini, Gibe yang awalnya ketawa-tawa atas beberapa tindakan lucu dinosaurus, mulai terlihat sedih membayangkan Arlo yang harus berjuang sendiri jauh dari ibunya. Dibeberapa bagian film ini Gibe sempat memegangi tanganku yang duduk di sebelahnya. Tetapi itu hanya sebentar. Beberapa detik kemudian dia kembali menikmati filmnya. Kembali lagi tertawa terbahak-bahak saat Arlo berhalusinasi akibat memakan buah berry. Saat badan Arlo dan Spot saling tertukar. Atau saat Spot berusaha mencarikan makan buat Arlo, tetapi tidak ada yang cocok.
buah berry yang membuat Arlo berhalusinasi. |
Film anak-anak ini cukup bagus mengajarkan kepada yang menonton, bahwa kita tidak bisa mengusir rasa takut sampai kita sendiri yang harus melawannya. Tokoh Arlo yang penakut akan terus merasa penakut menghadapi segala hal sampai ia harus berjuang melawan rasa takut itu demi menemukan kembali jalan pulang.
Film ini sebenarnya menceritakan persahabatan yang tidak sengaja antara anak seekor dinosaurus (Arlo) dengan seorang anak manusia (Spot). Anak manusia yang awalnya adalah musuhnya, pencuri di lumbung jagung yang ia kejar, malah menjadi sahabatnya dalam pencaharian jalan pulang.
Mereka saling bantu membantu menghadapi berbagai halangan dalam perjalanan. Misalnya saat Arlo diserang ular kobra berbahaya, Spot lah yang malah berhasil mengalahkan si ular. Atau saat trio pterodactyls mengejar Spot, Arlo yang mengalihkan perhatian burung pemangsa itu.
Mereka saling bantu membantu menghadapi berbagai halangan dalam perjalanan. Misalnya saat Arlo diserang ular kobra berbahaya, Spot lah yang malah berhasil mengalahkan si ular. Atau saat trio pterodactyls mengejar Spot, Arlo yang mengalihkan perhatian burung pemangsa itu.
Fil ini menampilkan efek visualisasi yang bagus. Salah satunya aku suka melihat tokoh styracosaurus yang tersamar dengan pepohonan. Begitu detail gambarannya. Isi ceritanya juga banyak membuat anak-anak tertawa, tidak melulu menggambarkan ketakutan Arlo. Cerita lengkapnya nonton aja sana...hihihi.
Styracosaurus, tempat "nangkrring" beberapa hewan |
Film yang cukup bagus. Tetapi sepertinya belum masuk box office di minggu ini ya?
Dan Gibe masih penasaran dengan film 3D-nya. Nonton lagi?? Hhmm.....
Pulang sekolah, sehari sebelum tanggal 27 November, minta foto di XXI Botani :) |
*gambar semua dari google.
Pengen nonton iniii...smeoa bisa ajak bocah hari inii makasih reviewnya mbaa
ReplyDeleteMasama, mba Dew.
Deletecerita yg menarik buat anak-anak
ReplyDeleteHiburan juga buat mamanya...:)
Deletebelum nontoooon niiiih tanteee..kayaknya anak-anak pasti sukaa yaa :)
ReplyDeleteAyok nonton Bo....Mama nya sibuk yaa...hihi
DeleteRecommended nih, apalagi tiga anakku masih kecil2 dan suka nonton kartun :D
ReplyDeleteAnakku yang gede aja masih suka, mba
Deletesaya udah nonton yang 3Dnya. Bagus, gak bikin kepala saya pusing hehe
ReplyDeleteAku musti ke jakarta kl mau nonton 3D nya...hiks
Deletesaya belom nonton, tapi kalo liat produksinya (pixar-disney) kayaknya rekomendasi banget :)
ReplyDeletesekarang mah lagi nunggu disney yang lain (The Force Awakens)
Nunggu juga ah...
Delete