Memiliki apartemen berarti memiliki ruang yang seadanya untuk ditata. Untuk sebagian orang, ini menyenangkan. Karena kita tidak perlu pusing memikirkan untuk punya banyak perabot. Karena luas apartemen biasanya hanya cukup untuk barang-barang seadanya.
Tetapi untuk sebagian lain, bagaimana menata ruang dalam apartemen bisa menjadi hal yang memusingkan. Bagaimana membuat ruangan mungil menjadi tempat yang bisa memberikan kenyamanan. Pemilihan perabot dan menentukan desain interior menjadi hal memusingkan.
Berbagi cerita saja, aku pernah tinggal di sebuah apartemen di Jakarta. Dulu...sebelum kelahiran anak pertama. Alasan aku dan suami memutuskan membeli sebuah apartemen saat itu tak lain adalah masalah kepraktisan saja. Kala itu tahun 2002, suami bekerja di Jakarta sedangkan aku masih bolak balik ke Jogjakarta menyelesaikan kuliah. Untuk membeli rumah impian dana kami belum cukup, untuk mengontrak rumahpun kami belum menemukan lingkungan yang cocok. Akhirnya, ya mencoba melirik ke apartemen.
Apartemen yang kami pilih adalah tipe studio, tipe yang paling banyak dipilih oleh mahasiswa, pekerja yang tinggal sendiri, atau pasangan muda yang belum memiliki anak. Alasan utama memilih tipe ini karena harganya yang terjangkau.
Tetapi, kami pun tidak lama tinggal di sana, setahun kemudian apartemen kami kontrakan dan tahun 2008 akhirnya kami jual. Walau hanya merasakan tinggal selama setahun, tapi kenangan saat kebingungan menata ruang apartemen yang tidak luas itu tetap menjadi kenangan tersendiri. Maklum, baru pertama merasakan memiliki "rumah" sendiri.
Tetapi, kami pun tidak lama tinggal di sana, setahun kemudian apartemen kami kontrakan dan tahun 2008 akhirnya kami jual. Walau hanya merasakan tinggal selama setahun, tapi kenangan saat kebingungan menata ruang apartemen yang tidak luas itu tetap menjadi kenangan tersendiri. Maklum, baru pertama merasakan memiliki "rumah" sendiri.
Pasangan baru berada di hunian mungil. Semungil apapun sebuah hunian, apalagi tempat tinggal sendiri , tidak bisa dibandingkan dengan apapun. hihihi...Iyalah, pasti terasa nyaman. Tinggal menatanya biaar enak dilihat, menyiasatinya agar menjadi tempat tinggal yang nyaman.
Apartemen tipe studio memiliki ruangan yang sangat terbatas. Agar tidak terlihat sempit, kita harus bisa sedemikian rupa menata barang-barang di dalamnya. Kalau mau googling, banyak trik dan tips bagaimana menata ruangan apartemen mungil agar bisa tampil indah dan nyaman.
Sebenarnya kalau tidak mau repot, sejak awal membeli dari pihak pengelola apartemen ada tawaran untuk sekalian mendesain interior ruangan kita. Menggunakan jasa desainer interior bisa membantu untuk mendesain perabot apa yang bisa sangat berguna untuk diletakkan pada apartemen studio.
Dalam menata ruang apartemen tipe studio yang mungil disarankan menggunakan semua unsur perabot yang bersifat kecil dan multifungsi agar ruang yang kecil tidak penuh oleh banyaknya barang yang ada.
sayang sisi cermin besar tidak terfoto. Ada di belakang atas sofa, memanjang terus sampai meka makan. |
Seperti beberapa ruang studi di salah satu apartemen yang aku singgahi liburan kemarin. Ya, liburan dengan keluarga besar bulan lalu, kami memilih apartemen karena hotel incaran sudah penuh.
Dari apartemen yang kami sewa, terlihat kalau sang pemilik pandai menata ruang mungil. Di sini pemakaian cermin digunakan untuk menimbulkan efek ruangan terkesan lebih luas. Peletakan cermin yang menempel pada dinding merupakan ide yang bagus agar ruang terlihat lebih fleksibel. Bahkan semakin besar ukuran cermin, maka semakin luas pula refleksi ruangan yang ditampilkan. Selain itu pemakaian cermin juga bisa memantulkan cahaya yang membuat ruangan dalam apartemen kita terlihat lebih terang.
Dari apartemen yang kami sewa, terlihat kalau sang pemilik pandai menata ruang mungil. Di sini pemakaian cermin digunakan untuk menimbulkan efek ruangan terkesan lebih luas. Peletakan cermin yang menempel pada dinding merupakan ide yang bagus agar ruang terlihat lebih fleksibel. Bahkan semakin besar ukuran cermin, maka semakin luas pula refleksi ruangan yang ditampilkan. Selain itu pemakaian cermin juga bisa memantulkan cahaya yang membuat ruangan dalam apartemen kita terlihat lebih terang.
Di ruang yang lain (kami menyewa 4 studio), sentuhan putih ternyata juga memberi ruang terlihat lebih luas dan tak terbatas. Selain memberi kesan bersih, putih membuat ruangan mungil tidak sesempit kenyataannya.
Jadi, tidak perlu bingung mengatur jika merasa hunian apartemen tampil seadanya. Bisa kan membuat tempat tinggal kita memiliki kehangatan dan rasa nyaman. Tinggal mainkan imajinasi dan kumpulkan referensi dengan menguatkan detil ruang yang seadanya.
Rasa kehangatan suasana rumah yang sebenarnya jadi bisa tercipta. Walau hanya sebuah apartemen yang tidak luas, kenyamanan tetap dapat juga dirasakan.
Pemilik apartemen ini pintar menyiasati ruang demi ruang agar hunian menjadi sangat menyenangkan. Pilihan perabot, penataan ruang jadi pemikiran yang serius. Aku baru kepikir andaisaja ruang apartemenku dulu didesain seperti ini. Karena melihat ini, apartemen yang biasanya sulit ditata kareba keterbatasan luasnya bisa dapat diubah secara fleksibel.
Yang terpenting pilihlah perabot yang memang fungsional, suitable, kompak, dan cukup stylish. Aah, jadi buru-buru pengin beberes rumah lagi deh.
Pemanfaatan ruangnya bagus bangett! Apalagi di tambah Lighting romantis dan lantai kayunya yang bikin kesan adem. Sukaa!! :)
ReplyDeleteaku pun suka ada banyak cermin di rumah mba Dwina, selain berkesan lega karena pada narsis juga, hehehe..
ReplyDeletePosting yang menarik! Moga trus memberi inspirasi..Salam :)
ReplyDeletethninterior.com
Nah, kalau rumahku mungil, tapi perintilan banyak. Jadi walau ngga (beluumm) punya perabot banyak, tapi wajib punya gudang buat tempat menyimpan perintilan2 itu :)
ReplyDeleteNah, kalau rumahku mungil, tapi perintilan banyak. Jadi walau ngga (beluumm) punya perabot banyak, tapi wajib punya gudang buat tempat menyimpan perintilan2 itu :)
ReplyDeletesaya juga lebih suka rumah mungil. Gak ribet beberesnya :D
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete