Kalau silau karena matahari, mata akan berair dan penglihatan jadi agak berbayang. Dan pernah saya baca dari situs kesehatan, kalau mata dibiarkan terus menerus terpapar sinar matahari secara langsung, bisa mengakibatkan munculnya penyakit katarak.
Memang penyebab katarak pada umumnya adalah karena faktor usia. Namun penyebab katarak tidak hanya karena faktor usia saja. Ada penyebab katarak lainnya salah satunya adalah radiasi sinar UV.
Mengutip data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), di Indonesia, terdapat sekitar 3,5 juta orang mengalami kebutaan pada kedua belah mata dimana 50%-nya atau sekitar 1,5 juta orang mengalami kebutaan akibat katarak. Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) per 30 Agustus 2018, katarak merupakan penyumbang terbesar kebutaan di Indonesia, yang jumlahnya hampir mencapai 60 persen. Serem, ngga siy?
Bakti BCA
Berpijak pada konsep keberlanjutan dan shared value untuk pengembangan masyarakat, BCA melalui CSR Bakti BCA secara konsisten bersinergi mengembangkan program-program berdasarkan tiga pilar yaitu Solusi Cerdas BCA di bidang pendidikan, Solusi Sinergi BCA di bidang budaya, kesehatan, budaya, lingkungan, olahraga maupun empati, dan Solusi Bisnis Unggul di bidang pembinaan UMKM, komunitas dan desa wisata.
Kali ini, melalui pilar Solusi Sinergi, BCA menyalurkan donasi alat operasi katarak dan sarana pengambilan darah donor senilai total 1,3M kepada SPBK Perdami Pengurus Pusat, Perdami Cabang DKI Jakarta, dan Perdami Cabang Riau serta Penyerahan Donasi Sarana Pengambilan Darah Donor kepada UTD PMI DKI Jakarta.
Baca juga : Donor Darah BCA ke-100
Ternyata tidak hanya kepedulian pada buta katarak, BCA juga terus mendukung kegiatan medis yang dijalankan oleh PMI. Berdasarkan catatan World Health Organization (WHO) di situs Kementerian Kesehatan pada Juli 2017, jumlah kebutuhan minimal darah di Indonesia sekitar 5,1 juta kantong darah pertahun atau 2% jumlah penduduk Indonesia. Wah, banyak sekali ya.
Walau saya belum termasuk pendonor darah yang rutin, tetapi sangat mendukung gerakan donor darah yang dilakukan BCA. Apalagi BCA juga memberikan donasi pengadaan alat donor darah. Two tumb for BCA!
Jujur, bangga dan terharu saat menyaksikan penyerahan donasi yang dilakukan oleh BCA tersebut, pada Selasa lalu tanggal 3 Desember 2019.
Bertempat di Breakout Menara BCA, Jakarta, Presiden Direktur BCA Bapak Jahja Setiaatmadja bersama Executive Vice President Corporate Social Responsibility (CSR) BCA Ibu Inge Setiawati menyerahkan secara simbolis donasi berupa :
- 1 buah mikroskop dan instrumen katarak kepada Dr. Umar Mardianto, SpM (K) Ketua SPBK Perdami Pengurus Pusat,
- 1 buah mikroskop kepada dr. Elvioza, SpM (K) Ketua Perdami Cabang DKI Jakarta,
- 1 mesin phacoemulsifikasi kepada kepada Dr Isfiyanto, SpM perwakilan Perdami Cabang Riau,
- 6 set Blood Scale & Mixer kepada DR. Dr. Niken Ritchie, M. Biomed Wakil Kepala UTD PMI DKI Jakarta.
Penjelasa Bapak Jahja, hingga tahun 2019, BCA bersama SPBK Perdami Pengurus Pusat telah melakukan 5.328 operasi mata katarak di berbagai daerah di Indonesia. Dan bersama PMI, berhasil mengumpulkan lebih dari 47 ribu kantong darah dari 108 kali penyelenggaraan donor darah.
Selain itu, pada tahun 2018, BCA juga telah menyumbang dua unit Inl – 0990 – A INAMI MEGA – 80 OPERATION MICROSCOPE WITH X – Y DEVICE & AUTOMATIC FOOT – SWITCH AND ACCESSORIES (JAPAN) senilai Rp500 juta kepada SPBK Perdami Pengurus Pusat, satu unit mikroskop mata & carrying box senilai Rp375 juta kepada Perdami Cabang DKI Jakarta dan donasi 4 unit blood scale & mixer kepada PMI senilai Rp440 juta.
BCA mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama membantu sesama yang membutuhkan. BCA juga berharap dukungan ini dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat secara berkelanjutan.
Salut BCA!
No comments:
Post a Comment